Apa itu SISTEM REGULASI?
Sistem regulasi pada manusia dilakukan oleh sistem saraf,
sistem endokrin, dan sistem indra. Ketiganya bertugas mengatur keserasian kerja
organ tubuh. Sistem saraf menanggapin adanya perubahan lingkungan yang
merangsangnya. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal,
reproduksi, serta tingkah laku. Alat indra merupakan penerima rangsang dari
luar tubuh.
A. Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem
koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas
memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah
kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem
saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem
saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
Fungsi sistem saraf :
- menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus
- memproses informasi yang diterima
- serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan
Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.
Tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan neurit (akson).
- Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
- Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
- Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
- Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
- Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
- Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
- Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
- Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Bersadarkan
fungsinya neuron dibedakan menjadi empat
- Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan neuron lain.
- Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor.
- Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
- Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
2. Mekanisme Penghantaran Impuls
1) Penghantaran
Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa
rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena
adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan
kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan
(stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial
listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)terjadi
berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan
potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada
diameter akson dan ada atau tidaknyaselubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk
sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi
perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat
berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari
hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di
bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang
dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka
impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat
menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada
impuls yang lemah.
2) Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson
salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap
terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma
tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebutvesikula sinapsis. Neuron yang
berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran
ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila
impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan
membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitterberupa
asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan
impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada
bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh,
noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin
yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis
dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis.
Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf
berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan
oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls
dari saraf motor ke otot? Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis
berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang
terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama
dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.
3. Terjadinya Gerak Biasa dan Gerak Refleks
1) Gerak Sadar (Gerak Biasa)
a. Gerak
Biasa
Yaitu gerak yang
disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan. Gerak biasa impulsnya melalui
otak.
Contoh gerak biasa: berjalan, berlari, berolahraga, makan dan minum, dan sebagainya.
Jalannya rangsang :
reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor.
b. Gerak
Refleks
Pada gerak refleks,
rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang dilalui gerak ini disebutlengkung refleks.
Jalannya rangsang :
reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor.
4. Susunan Sistem Saraf
- Sistem Saraf Pusat
Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
1) Otak
Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial
yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:
1. Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang
terbentuk dari badan sel.
2. Substansi alba atau bagian materi putih yang
terbentuk dari serabut saraf.
3. Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di
dalam system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf yang ada.
Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan
varol yang tersusun atas serabut saraf yang menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang
belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian
serebelum.
a. Otak Besar
Otak besar
wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar
dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan
melindungi otak dari guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh
darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.
Bila otak besar
pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak
besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih
berat dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak
wanita. Namun kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang baik laki-laki
maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka miliki. Tapi
yang mengukur dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang
jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah banyak.
b. Otak Kecil
Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala
dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Jika
terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan
(kerusakan) pada otak kecil maka semua gerakan otot tidak dapat
dikoordinasikan.
c. Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan
(sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara otak
dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu
tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin,
dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk
mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi
refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi,
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
2) Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang
belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih
dan lapisan dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh
tulang belakang atau tulang punggung yang keras. Tulang punggung terdiri dari
33 ruas. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.
Di dalam sumsum
tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung. Fungsi
saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke otak.
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi
tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan
sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan
menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.
- Sistem Saraf Tepi
Sistem
saraf tepi dibangun dari serabut saraf sensori dan serabut saraf motori yang
menuju ke dan dari sistem saraf pusat dan sisa tubuh.Dilihat dari arah impuls
yang dibawanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi 2, yaitu sistem saraf
aferen, yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat,
dan sistem saraf eferen,yaitu membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke
efektor.
Sistem saraf tepi
pada manusia terdiri dari 31 pasang saraf spinal (saraf tulang belakang) dan 12
pasang saraf kranial (saraf kepala).
Berdasarkan
karakteristik sifatnya, saraf kranial dikelompokkan menjadi 3,yaitu:
1. Saraf kranial
yang sifatnya sensorik
2.Saraf kranial
yang sifatnya motorik
3. Saraf kranial
yang sifatnya gabungan (sensorik dan motorik)
Macam-macam saraf kranial:
1. Nervus I
Olfactorius
2. Nervus II
Opticus
3. Nervus III
Okulomotoris
4. Nervus IV
Trorchlealis
5. Nervus V
Trigeminus
6. Nervus VI
Abducens
7. Nervus VII
Facialis
8. Nervus VIII
Vestibulochoclearis
9. Nervus IX
Glossopharyngeus
10. Nervus X Vagus
11. Nervus XI
Accessorius
12. Nervus XII
Hypoglossus
Sistem saraf spinal
(tulang belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 dibedakan
menjadi:
1. 8 pasang saraf
leher
2. 12 pasang saraf
punggung
3. 5 pasang saraf
pinggang
4. 5 pasang saraf
pinggul
5. 1 pasang saraf
ekor
Kemudian diantara
beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau gabungan(pleksus)membentuk
jaringan urat saraf.Pleksusterbagi menjadi 3 macam,yaitu:
1.Plexus cervicalis
(gabungan urat saraf leher )
2. Plexus
branchialis (gabungan urat saraf lengan)
3. Plexus lumbo
sakralis (gabungan urat saraf punggung dan pinggang)
Setiap saraf spinal
keluar dari sumsum tulang belakang dengan dua buah akar, yaitu akar depan
(anterior) dan akar belakang (posterior). Setiap akar anterior dibentuk oleh
beberapa benang akar yang meninggalkan sumsum tulang belakang pada satu alur
membujur dan teratur dalam satu baris. Tempat alaur tersebut sesuai dengan
tempat tanduk depan terletak paling dekat di bawah permukaan sumsum tulang
belakang. Benang-benang akar dari satu segmen berhimpun untuk membentuk satu
akar depan. Akar posterior pun terdiri atas benang-benang akar serupa, yang
mencapai sumsum tulang belakang pada satu alur di permukaan belakang sumsum
tulang belakang. Setiap akar belakang mempunyai sebuah kumpulan sel saraf yang
dinamakan simpul saraf spinal. Akar anterior dan posterior bertaut satu sama
lain membentuk saraf spinal yang meninggalkan terusan tulang belakang melalui
sebuah lubang antar ruas tulang belakang dan kemudian segera bercabang menjadi
sebuah cabang belakang, cabang depan, dan cabang penghubung.
Cabang-cabang
belakang sraf spinal mempersarafi otot-otot punggung sejati dan sebagian kecil
kulit punggung. Cabang-cabang depan mempersarafi semua otot kerangka batang
badan dan anggota-anggota gerak serta kulit tubuh kecuali kulit punggung.
Cabang-cabang depan untuk persarafan lengan membentuk suatu anyaman (plexus),
yaitu anyaman lengan (plexus brachialis). Dari anyaman inilah dilepaskan
beberapa cabang pendek ke arah bahu dan ketiak, dan beberapa cabang panjang
untuk lengan dan tangan. Demikian pula dibentuk oleh cabang-cabang depan untuk
anggota-anggota gerak bawah dan untuk panggul sebuah anyaman yang disebut
plexus lumbosakralis, yang juga mengirimkan beberapa cabang pendek ke arah
pangkal paha dan bokong, serta beberapa cabang panjang untuk tungkai atas dan
tungkai bawah. Yang terbesar adalah saraf tulang duduk. Saraf ini terletak di
bidang posterior tulang paha.
Berdasarkan fungsinya, saraf
tepi dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. saraf somatik
(saraf sadar)
Sistem ini terdiri
atas 12 pasang kranial, tidak semuanya merupakan saraf campuran, dan 31 pasang
saraf spinal, semuanya merupakan saraf campuran. Saraf-saraf ini meneruskan
impuls dari reseptor kita(terutama stimulus luar)ke sistem saraf pusat. Juga
meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.
Seluruh kesadaran
kita terhadap lingkungan luar dan semua kegiatan motor kita untuk menguasainya
bekerja melalui bagian sensori somatik dari sitem saraf tepi.
2. saraf otonom
(saraf tak sadar)
Sistem saraf
autonom terdiri dari neuron sensori dan neuron motor yang terdapat diantara
sistem saraf pusat (khususnya hipotalamus) dan berbagai organ dalam: jantung,
jeroan, dan banyak kelenjar, baik eksokrin maupun endokrin. Jadi bertanggung
jawab untuk mendeteksi kondisi dalam lingkungan dalam dan mengadakan
perubahan-perubahan yang sesuai di dalamnya. Aksi sistem saraf autonom
berlawanan dengan aksi sistem sensori somatik,sebagian besar adalah tanpa
sengaja. Perbedaan lain diantara sistem itu ialah digunakannya dua kelompok
neuron motor dan bukannya satu kelompok untuk menstimulasi efektor. Yang
pertama,atau neuron praganglion bermula dari sistem saraf pusat dan terus ke
ganglion dalam tubuh. Disini bersinapsis dengan yang kedua yaitu neuron pascaganglion,
yang terus ke efektor.Sistem saraf autonom terbagi menjadi 2 macam,yaitu:
a. Saraf simpatik
Saraf simpatik
memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang punggung dan menempel pada
sumsum tulang belakang. Saraf simpatik memiliki serabut praganglion yang
pendek, sedangkan serabut pascaganglion panjang. Saraf simpatik mempersiapkan
tubuh untuk keadaan darurat.
Fungsi saraf
simpatik, diantaranya adalah:
1. mempercepat
denyut jantung
2. memperlebar
pupil
3. memperlambat
proses pencernaan
4. memperkecil
bronkus
5. memperkecil
diameter pembuluh
6. mengembangkan
kantung kemih
7. menstimulasi
perubahan glikogen ke glukosa
b. Saraf parasimpatetik
Saraf
parasimpatetik memiliki serabut praganglion panjang dan serabut pascaganglion
pendek. Susunan parasimpatetik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Saraf parasimpatetik bekerja
berlawanan dengan saraf simpatik
Fungsi saraf
parasimpatetik adalah sebagai berikut:
1. memperlambat
denyut jantung
2. memperkecil
pupil
3. mempercepat
proses pencernaan
4. memperbesar
bronkus
5. memperbesar
diameter pembuluh
6. mengerutkan
kantung kemih
5. Kelainan/Penyakit pada Sistem Saraf Manusia
1. Stroke (Cerebrovascular
accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat
tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2. Poliomielitis, penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf
( otak dan medula spinalis ). Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang
dinamakan poliovirus (PV).
3. Migrain, adalah nyeri kepala
berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi akibat adanya
hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan
mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi
(peradangan).
4. Parkinson, penyakit yang
disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin pada dasar ganglion dengan
gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat (tetapi gemetaran itu hilang sewaktu
tidur), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah
bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
5. Transeksi , kerusakan
atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis. Misalnya karena jatuh,
tertembak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.
6. Neurasthonia, (lemah saraf)
, penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani
terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
7. Neuritis, radang saraf yang
terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat
pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6, B12.
8. Amnesia, yaitu
ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi
dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan
batin atau cidera otak.
9. Cutter, kelainan di mana
penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau
bingung.
10. Alzheimer, atau pikun,
bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada
saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil.
Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang
tua.
11. Bell's palsy adalah
nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga
menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi
syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi
wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata
tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab
Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi
bengkak akibat infeksi.
12. Disleksia (Inggris: dyslexia)
adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajarpada seseorang yang disebabkan
oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak
yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang
tua.Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan
biasanya bersifat genetik.
13. Ayan atau Epilepsi,
penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada
neuron-neuron otak. Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang
menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Pada penderita
ayan, Sinyal-sinyal yang berhubungan dengan perasaan penglihatan, berpikir, dan
bergerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
14. Kelumpuhan atau paralisis adalah
hilangnya fungsi otot untuk satu atau banyak otot. Kelumpuhan dapat
menyebabkan hilangnya perasaan atau hilangnya mobilitas di wilayah yang
terpengaruh. Kelumpuhan sering disebabkan akibat kerusakan pada otak.
15. Leukoaraiosis (bahasa
Inggris: leukoencephalopathy, White matter changes, WMC) adalah
perubahan pada bagian ganglia basal dari otak besar. WMC dapat
disebabkan oleh hipoperfusi atau iskemia pada otak,
khususnya pada area sub-cortical dari ganglia basal.
16. Leukoensefalopati
multifokal progresif atau progressive multifocal
leukoencephalopathy (PML), adalah penyakit yang jarang dan
fatal yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikarakterisasikan sebagai
kerusakan progresif atau peradangan pada massa putih otak pada
dua lokasi. Penyakit ini biasanya muncul pada orang yang sistem kekebalan
tubuhnya kurang, contohnya pasien yang terinfeksi HIV.
17. Lumpuh otak (Inggris: cerebral
palsy, spastic paralysis, spastic hemiplegia, spastic diplegia, spastic
quadriplegia, CP) adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan
saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar,pendengaran, penglihatan,
kemampuan berpikir.
18. Meningitis adalah
radang selaput pelindung sistem saraf pusat (meninges). Penyakit ini dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.
19. Penyakit Huntington, chorea
Hunting atau chore mairo adalah penyakit yang menyerang saraf.
penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat diwariskan
dari orang tua kepada anaknya.
20. Penyakit Minamata atau Sindrom
Minamata adalah sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan
oleh keracunan akut air raksa.
21. Sklerosis multipel, merupakan
suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum
tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama focal
lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi menuju
lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi)
dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.
22. Sindrom Kleine-Levin (Inggris: Kleine-Levin
Syndrome disingkat KLS) adalah penyakit syaraf yang
langka dimana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya. Penderita bisa
tertidur selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa
berbulan-bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul/kambuh.
23. Rabies adalah penyakit infeksi
akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
24. Radang otak (bahasa
Inggris: encephalitis) adalah peradangan akut otakyang
disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh
infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit
lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan
oleh bakteri).
25. Sindrom Adie atau sindrom
Holmes-Adie adalah sindrom yang dikerenakan kerusakan pada serat
pascaganglionik pada sistem sarafparasimpatik pada mata dan
ditandai dengan pupil yang terdilatasi atau midriasis.
26. Sindrom Alice di Wonderland atau mikropsia adalah
keadaan disorientasi saraf yang memengaruhi persepsi penglihatan pada manusia,
penderitasindrom ini akan merasa melihat rekannya, bagian tubuh dari
manusia, hewan, objek tak bergerak menjadi lebih kecil dari kenyataan.
Secara umum, objek yang dipersepsi muncul sangat jauh atau sangat dekat pada
waktu bersamaan. Sindrom Alice di Wonderland ini dapat merupakan gejala utama
dari mononukleosis atau dapat menyebabkan epilepsi sebagian
kompleks. dan akibat obat psikoaktif.
27. Tumor otak, adalah proliferasi
dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak.
Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada
semua usia. Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antara lain:
v Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia,
tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel-sel saraf otak. Glioma
adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer.
v Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit
yang berbentuk bintang.
v Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel
yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang belakang.
v Glioma batang otak: pada bagian otak yang
berisi medula oblongata, pons varolii, dan otak tengah, bagian otak yang
menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak.
v Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar
dengan cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di cairan serebrospinal dan
batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada
anak.
v Meningioma: pada meninges atau membran otak
dan sumsum tulang belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga
sering terlambat terdeteksi.
v Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa
posterior. Saraf kranial kedelapan, yang menyampaikan indera pendengaran dan
keseimbangan paling sering terpengaruh. Neurinoma tidak membentuk metastasis.
v Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung
jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas, yang berasal dari
jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan pasien
imunosupresi.
v Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis
dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.
28. Optic neuritis, peradangan
pada saraf optik. Saraf optik merupakan bundel serat saraf yang mengirimkan
informasi visual dari mata ke otak. Rasa sakit dan kehilangan penglihatan
sementara adalah gejala umum dari optic neuritis.
29. Hidrosefalus (kepala
air) adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan
serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral,
ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan
tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di
sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.